Memperjuangkan Kebenaran dan Keadilan

Puisi

hari hari tua

hari hari kian menua
mentari tua membakar ladang ladang dan tanah rengkah
mahoni dan angsana gundul mencium tanah
daun mengering dijilat terik jadi santapan ulat ulat serakah

pagi ini rerumputan pun menangis pasrah
butir butir embun enggan turun basahi kerontang segala penjuru
akankah airmata petani pun kian mengering menjemput asa

hari hari yang kian menua
sisakan jejak jejak tertatih petani tua
merindu tetes tetes bening basahi kerongkongan yang lekang
dan mata sayu menyisir gundukan tanah di ladang gersang
sisakan asa dan tanya yang semakin panjang
:
kapankah Sang Maha Pemurah kembali menyiram tanah leluhur ini
membiarkan kupu kupu menari diantara kelopak dan bunga sawi
memupus cerita gersang hari hari tua dalam sunyinya mati



jonggol, medio jun'03

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.