Memperjuangkan Kebenaran dan Keadilan

Masa

Muhammad Sirul Haq

Demi masa
Kerugian sesungguhnya akan terus menyelimuti manusia
Amal saleh giat dilakukan sebagai perkecualian
Seirama bagi orang beriman
Menetapi kesabaran
Menaati kebenaran
Dengan saling menasehati
Agar beriringan demi keselamatan

Demi masa
Dalam perguliran malam berganti siang
Sesungguhnya ada rahasia
Tak terlihat namun nyata
Tak teraba namun terasa
Bahwa senja kala ada penantian
Tentang janji keabadian
Bukti nyata bagi manusia beriman

Demi masa
Manusia tercipta dalam titik masa
Lahir polos demi ketulusan
Bagai kasih butuh sayang
Bagai rindu butuh cinta
Bahwa hidup adalah cobaan
Demi menggapai pencinta sejati
Penyatuan keabadian hasrat
Walau hanya sekuntum mawar

Tabik

Tuan Melayu

(26022009)

Hadir KU


Muhammad Sirul Haq

Imam ALi ra. berkata :
"Kenallah dirimu maka kau akan mengenalnya"

Maka diri dan Tuhan adalah satu
Dia hadir didiri kita
Lebih dekat dari urat leher
Dalam aliran darah
Disetiap denyut jantung

Telah kutiupkan roh ke jasadmu
Maka jagalah dirimu sebaik kamu menjaga-KU
Sebab pada dirimu AKU kan selalu ada

DIsetiap tarikan nafasmu
Disetiap basahan bibirmu
Disetiap Zikir dan doamu
Disetiap gerakmu
dan disetiap pikirmu
AKU kan selalu ada

Mendampingi
Mengawasi
Menghibur
Dan menemanimu ketika kau terlelap

Antang,
Makassar

Lelaki Berkalung Sorban


Muhammad Sirul Haq

Dingin malam menyengat, pelupuk mata membatu seakan melawan tuk terbeliat. Tubuh keras berat dilawan tuk dilunakkan, kepala yang masih bersenggama dengan bantal dicampakkannya. Badan yang tergulai disisi kanan menghadap ke kiblat itu perlahan dibalik menghadap ke timur hingga sisi kira badan bertemu kasur dan mulai membangkitkan diri dikala tak seorangpun terbangun dimalam itu.

Ia terbangun demi cinta. Diusapnya matanya, bergegas menuju telaga penyucian diri. Dibasuhnya tangannya, mulutnya mulai berkumur mengeluarkan liur dan kecamba gigi, hidung yang telah menghirup udara kotor tak lupa dibersihkan. Tak ketinggalan wajah, kedua belah tangan, dahi dan kepala, telinga dan kedua kaki. Semuanya dibasuh tiga kali, dan berdoa demi Tuhan jagad raya yang telah membersihkan hati dan jiwanya, dan menjadikan dirinya diantara orang-orang soleh.

Sehelai sorban telah terkalung dilehernya, selembar sujadah dihamparkan. Titik air yang masih mendekap di wajah dan tangan diusapnya dengan keyakinan bahwa disuatu waktu air ini akan mengantarnya pada cinta abadinya.

Tak berselang berapa lama, dengan gaya menyakinkan, pikiran yang khusyu memulai berucap "Allahu Akbar" petanda membuka tabir cinta perindu malam akan sang Ilahi. Kini ia bergulat dengan cintanya malam itu, 11 rakaat tahajjud dengan ikhlas demi mengharap cinta kasih sayang. Malam itu menjadi terindah baginya, dijumpainya kekasih abadinya tanpa menuntut apapun selain kerendahan hati dan rasa syukur mendalam.

Dan tak ada lain yang dicari lelaki itu penghujung pertigaan malam penghabisan, selain birahinya tersalurkan bagi sang Pecintanya.

Dialah yang maha pecinta dari segala pecinta
Tak mengharap pemberian hanya cinta tulus
Sembah iklas hamba demi bertemu
Sang Pecinta yang pengasih
Hanya DIA cintaku pada-MU
Sebab didiriku ada KAMU

Perempuan dalam Perenungan


Muhammad Sirul Haq

Duduk tersandar kaku pada tiang mati
Merasakan kesedihan pilu diterpa badai
Semua telah menghilang leyap tersapu angin
Hanya kepedihan tersisa mendalam

Siang malam tak lagi nampak dipelupuk
Mata membengkak meratapi kesedihan mendalam
Anai- anai beterbangan menutupi piluh
Hati tersapu badai menyisahkan lara

Waktu tak mungkin berputar balik
Kekuasaan tak lagi menemani keperkasaan
Ruang menjadi hampa hening tak bermakan
Gitar tak berdawai kehilangan nada

Bernyanyi kini tak mengeluarkan suara
Menari tak elok dipandang rupa oleh lunglai
Ukiran kanvas hanya menyisahkan putih
Goresan tinta meninggalkan jejak duka

Tak ada malam yang perlu ditangisi
Kau dalam sejatimu
Kini tinggal kenangan
Berbuah bui dilautan
Tersapu ombak hilang sekejap

Malam rindu buat perempuanku, puisi ini tuk mengisi pilumu yang tak terobati zaman.

Malam


Muhammad Sirul Haq

nikmatilah malam dalam kesejatianmu
Nikmatilah hidup bagaikan seribu tahun kedepan
Ingatlah mati seakan menantinya esok hari

biarkan malam terlelap menemanimu
sebab IA akan menemanimu
Dikala terjaga dan tidurmu
Dialah sang pemilik jagad semesta

Semua Binasa


Muhammad Sirul Haq

Tak ada tersisa
Tujuh petala langit tergunjang
Tiupan bersautan penanda
Menandai hancurnya segala

Tak ada tersisa
Keangkuhan manusia pun sirna
Sebiji zharra pun luluh lantah
Hanya keping bercak darah
dari sebuah kesombongan zaman

Menunggu
Hari dibalasnya semua kesalahan
Tak ada elakan dari kebohongan
Taka ada dusta penyeka kejahatan
Hanya berserah diri jawabnya
Ketika keheningan menghampiri

Benda

Benda

Muhammad Sirul Haq

Menyimpan beribu makna dalam bentuk
Meninggalkan jejak ruang dan waktu
Memberikan pesan kehadirannya
Mengundang beribu pandang berbeda

Kesannya selalu berbeda pada setiap orang
Ada yang mengatakannya biasa saja
Ada yang merelakan jiwa raganya
Tuk melindungi dan menjaganya

Karenanya pula,
Banyak yang pilu berkalang tanah
Ada pula yang tenar karenanya
Entah karena kekuatan gaib yang dimilikinya
Mengejar demi kesembuhan, kebaikan ataupun keberuntungan
Terkadang pula disembah oleh sebab tak tentu

Selalu terikat dengan arenanya
Dibahasakan seribu kata berbeda
Padahal ia adalah ia
Intrepretasi tak membuatnya bergeming

Apa yang selalu dipikirkan tentangnya
Sesungguhnya tidak mewakili esensinya
Dia adalah dia

Manusialah yang membuatnya dependen
Padahal ia independen bagi dirinya sendiri
Ia adalah Penanda
Pikiran manusialah yang petandanya

Lesung


Sebuah energi kehidupan
Lekukan kedalam penarik rezeki
Simbol perempuan bagi dunia barat
Melekat pada pangkat sersan pada kemiliteran

Terpapang pada bintang yahwe
Pertalian antar lelaki dan wanita
Rembulan senja pada umat muslim
Lambang perdamaian bagi setiap individu

Angkatlah tanganmu
Bentangkan dua jari, telunjuk dan tengahmu
Kepalkan jejarimu yang lain
sebutkanlah peace...

Pembangkit kehidupan bagi kebudayaan
Masyarakat agraris memakainya menghidupkan fajar
Bunyi bertalu tanda mentari telah bersinar

Lekat pada kehidupan perempuan desa
Penumbuk padi santapan keluarga
Simbol perayaan panen dan pesta kemenangan
Keceiraan tiada tara

Ia juga melekat pada pipi
Bila pada lelaki ia kemayu
Bila pada wanita ia manis menghanyutkan
Menggoda ampuh bagi setiap pria

Siapa yang tak tergoda olehnya
aduhai amboi merayu hati
Seribu pulau kan kuseberangi
Tuk mendapatkan gadis lesung pipi itu

Kepedihan


Muhammad Sirul Haq

begitu besarkah kepedihanmu
seberapa besarkah dosa yang kamu perbuat
sehingga pintu langit tertutup bagimu
apakah yang terjadi gerangan padamu

mungkin selama ini kamu telah lupa
tak pernah mengingatnya walau sejenak
ataukah dirimu tak sabar
menuju nirwana

tak perlu lah kamu risau
sebab bila sampai waktumu
ia akan mencarimu
menggirimu pada nirwana-Nya

Kasih Sayang

Muhammad Sirul Haq

Melintasi ruang tanpa batas
Melampaui waktu rotasi bumi
Mengelilingi setiap terkasih
Terpendam jauh di lubuk hati

Gejolaknya melebihi tsunami
Getarannya mengalahkan gempa
Panasnya menundukkan larva
Dinginnya membekukan kutub utara

Dapatkah diingkari
Bila pertemuan dua hati menggoncang bumi
Sembilu jiwa teriris bila jauh darinya
Bila dekapan tangan membara berkesumat
Ngilu sukma tersayat sedetik tanpanya

Aku ada
Untuk mengasihimu
Dalam rongga hati kerinduan mendalam
Inilah sayangku meluap dalam kasih
Bahwa aku dan kau, tenggelam dalam lumpur talian jiwa

Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009 | Kumpul Blogger: Cara memasang iklan ke dalam blogspot

Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009 | Kumpul Blogger: Cara memasang iklan ke dalam blogspot
Diberdayakan oleh Blogger.