Memperjuangkan Kebenaran dan Keadilan

Anas Versus SBY Mematikan Partai Demokrat dan Tersandera Korupsi

Perseteruan Anas Urbaningrum dan Susilo Bambang Yudoyono pada internal Partai Demokrat, tak terlepas pada elektabilitas PD yang menurun menjadi sekitar 8 %. Penurunan ini membawa pada langkah tak biasa yang dilakukan partai politik manapun, yakni Dewan Pembina alias SBY membekukan kepemimpinan Anas Urbaningrum.

Kontan saja, ini membawa angin buruk ditubuh PD secara internal berada pada konflik kepentingan, rekayasa persoalan dan konspirasi. PD tersandera pada kebijakan yang tak bisa berbuat banyak demi peningkatan elektabilitas karena sang ketua menjadi bulan-bulanan KPK. Perang kubu tak terhindarkan, antara yang tetap mempertahankan Anas dan yang menyetujui tindakan SBY.

Pertarungan ini tak terlepas dari persoalan korupsi yang melanda PD, selain Anas yang diduga terlibat pembangunan wisma atlet di Hambalang, SBY juga merupakan bagian yang tak terpisahkan dari berbagai kasus yang menimpa kader PD. Bahkan dugaan keterlibatan Boediono dalam skandal Bank Century, kasus Angie dan Nasaruddin semua berujung pada dugaan SBY sebagai puncak yang diduga turut memainkan berbagai persoalan korupsi di tubuh internal PD.

Anas punya kunci, bila sampai waktunya tersandera oleh KPK mungkin akan membuka jejaring korupsi ke SBY. Seperti Nazaruddin ke Anas, maka hal ini juga akan dilakukan Anas terhadap SBY. Apakah ini memungkinkan? tentu saja, karena segala persoalan korupsi kadern PD tak terlepas dari pundi-pundi dana PD menjelang 2014 dan mengamankan SBY pasca tak jadi presiden lagi.

Kepentingan mengamankan diri SBY melalui pemilihan caleg-caleg di 2014 tak terlepas dari upaya mengamankan dirinya dari berbagai skandal korupsi di tubuh internal PD. Bagaikan buah simalakama, tindakan apapun yang bakal diambil Anas maupun SBY dalam pertarungannya, tetap saja akan membawa kerugian besar bagi Anas maupun SBY, biarkan waktu menjawabnya.

Diberdayakan oleh Blogger.