Memperjuangkan Kebenaran dan Keadilan

EFEK KRISIS GLOBAL DAN DEMOKRASI DI INDONESIA : Rawan Kecurangan dan Money Politik

Hari ini jam 2:47
DUI - Indonesia terkena dampak krisis global, ini terbukti dengan membengkaknya utang Negara. Baru-baru ini, Negara utang 8 Miliar dolar yang terdengar sangat besar. Salah satu yang paling risih, diduga uang utang itu untuk menalangi gaji PNS (Pegawai Negeri Sipil). Tapi disisi lain, SBY diuntungkan dengan krisis global. Ini berpengaruh pada harga di dunia ambruk, sehingga harga BBM turun dan terbukti SBY menjadikan penurunan BBM sebanyak 3 kali sebagai modal politik. Dari sisi lain, ini merupakan pembodohan terhadap rakyat.

Dampak krisis menjadi kekuatan persepsi politik kemenangan SBY dan mungkin JK, bila kembali join di 2009. Begitu pula dengan Partai Demokrat sangat diuntungkan dengan naiknya perolehan suara, rakyat terlihat senang dengan propaganda penanganan SBY-Demokrat terhadap Krisis global.

Incumbent akan sangat diuntungkan, sehingga isu politik yang dimainkan tak akan lari jauh dari isu kemiskinan, kesejahteraan dan yang gratis-gratis. Rakyat disisi lain seperti diuntungkan padahal tidak sama sekali, karena ini hanya kental menjadi jualan politik. ujungnya hanya sekedar janji semata, dan janji akan sulit ditagih alias tinggal janji.

Namun dikuatirkan pada sudut lain, berdampak pula pada rawan money politik oleh masyarakat terpinggirkan. Efek ini menjadi political Tools untuk memutar suara pemilih pada tingkatan TPS. Selayaknya langkah antisipasi pada masyarakat terpinggirkan harus dilakukan, jangan sampai terpolitisasi.

Rawannya permainan suara digaris bawah sangat mengkwatirkan, apalagi banyak caleg yang tidak mau bekerja keras dan cenderung uang sebagai alat kemenangan. Sehingga dikwatirkan demokrasi hanya bersifat dagang sapi saja, dan mengantarkan rawan golput pada sisi lain bagi rakyat yang telah berfikiran kritis.

Muhammad Sirul Haq
(Konsultan Politik)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.