Di sana, di semburat langit jingga
Barisan camar meliuk
menebarkan pesona
Kutunggu lini langit
membentang memanjang
Dalam kesunyian ombak yang
membuncah
Lihatlah, kini dia tak
lagi terbungkus resah
Dalam syairnya mengalun
lembut pesona damai
Mengatupkan semua galau
merebak
Pagutan raga mengalir
mendesirkan peluh gelombang
Duh, paduka
Adakah keunikan yang lebih
indah dari itu?
Perbawa semangat mendukung
asa
Menjulur di hati liar
mencari sembunyi
Disetubuh uap gairah
meletup
Mengoyak dinding kepatuhan
Dengarlah, gemuruh kian
membahana
Di singgasana keagungan
yang luruh perlahan
Beranda Weni
5 Agustus 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
Tidak ada komentar
Posting Komentar