From: Erwin Arianto <erwinarianto@ gmail.com>
To: ruangdiskusi@ yahoogroups. com
Date: Tuesday, August 5, 2008, 11:09 PM
Dalam kehidupan kita saat ini banyak kita temui korupsi dan saat ini semakin
gencar bangsa Indonesia melakukan pemberantasan korupsi. tetapi anehnya
semakin di brantas semakin banyak korupsi yang tumbuh, mungkin istilahnya
mati satu tumbuh seribu, lalu kenapa hal ini bisa terjadi karena pemerintah
tidak membuat aturan yang mendasar untuk memberantas korupsi.
Apasih yang dimaksud dengan kebijakan mendasar untuk memberantas korupsi,
mungkin salah satunya adalah tidak bergaya hidup mewah atau bergaya hidup
sederhana, apa hubungan korupsi dan gaya hidup mewah?, hubungannya adalah
jika seseorang bergaya hidup mewah lalu hal itu akan membuat orang lain
disekitarnya akan iri akan kemewahan yang diberikan lalu mereka berusaha
dengan sekuat tenaga dan berbagai cara untuk bisa seperti orang yang
memiliki gaya hidup mewah.
Tapi ironinya masyarakat Indonesia, yang pada umumnya suka memamerkan apa
yang dimilikinya di tambah memiliki gaya hidup yang mewah, hal ini
menyebabkan suburnya praktek korupsi di Indonesia, dari para pejabat, para
pegawai negeri dan swasta, sampai tinggat RT/RW, karena saat ini masyarakat
Indonesia melihat orang bukan dari kepribadianya, tetapi apa yang
dimilikinya. berapa banyak harta yang dimilikinya.
Ada pepetah dari manado (kalau tidak salah) "Lebih Baik kalah nasi, Dari
pada Kalah aksi" artinya walau di rumah atau kebutuhan hidup kekurangan,
tetapi di luar kita harus terlihat wah, hal ini sungguh berbahaya, kita
menghalalkan segala cara untuk mendapat kemewahan, agar bisa di pandang
orang, walau dengan cara korupsi atau berhutang.
Seandainya pemerintah mau menerapkan gaya hidup sederhana, tidak dengan
mobil mewah, rumah dinas yang mewah, mungkin korupsi bisa ditekan, kita
ambil contoh India, Mereka menerapkan fasilitas yang tidak mewah untuk
negaranya, saat ini india bisa maju. Diluar itu kalau pejabat tidak bergaya
hidup mewah berapa Devisa Negara bisa terselamatkan, yang selama ini Pajak
yang kita bayar (Pajak kendaraan, Pajak Penghasilan, PPN/PPnBM, pajak
restoran, dan berbagai jenis pajak lainya) di pergunakan untuk menghidupi
para pejabat yang katanya wakil rakyat.
Semua fasilitas dan gratifikasi yang di berikan oleh rakyat lewat pajak yang
diberikan di pergunakan oleh para wakil yang tidak mewakilkan untuk dapat
bergaya hidup mewah, Kita yang bayarin para DPR/MPR/DPD untuk jalan-jalan
keluar negeri, Fasilitas Kendaraan mewah keluaran terbaru, Fasilitas Rumah
dinas, Fasilitas yang katanya pembahasan UU/UUD, SBY menekankan kita untuk
Berhemat, dan alasan ini juga di pakai dalam kebijakan Saat Penaikan BBM.
Kenapa selalu rakyat yang diminta berhemat, lalu apakah pejabat boleh
bergaya hidup glamor?, karena kebiasaan hidup mewah yang di contohkan oleh
pejabat maka hampir seluruh rakyat Indonesia Melakukan gaya hidup mewah dan
Pamer harta atau kekayaan, di tunjang dengan maraknya pusat perbelanjaan
yang memamerkan barang-barang yang eksklusif yang tidak terjangkau oleh
masyarakat, sehingga untuk mendapatkan barang-barang yang eksklusif
masyarakat dan pegawai rendahan melakukan korupsi atau berhutang agar mereka
bisa seperti para pejabat.
Coba bayangkan kalau semua pejabat tidak bergaya hidup mewah dan tidak
menghambur-hamburka n uang negara, berapa banyak pendapatan yang bisa
dimanfaatkan untuk rakyat yang membutuhkan, seandainya tunjangan yang
diberikan kepada pejabat yang nilainya Milyaran Rupiah dimanfaatkan
membangun sekolah-sekolah yang hampir ambruk, berapa banyak sekolah yang
bisa dibangun, Seandainya ongkos studi banding yang luar biasa mahalnya, di
tiadakan dan di gantikan dengan pemberian benih padi gratis bukankah akan
mensejahterakan petani kita
Apakah para pejabat membutuhkan mobil dinas yang harganya Milyaran,
jawabanya tidak meraka bisa menggunakan produk alternatif, seharusnya yang
mendapat eksklusifitas adalah Rakyat bukan pejabat, karena rakyat lebih
membutuhkan, lihat dan buka mata kita, berapa banyak rakyat miskin secara
aktual bukan data statistik pemerintah yang telah di manipulasi, berapa
banyak korban gizi buruk, berapa banyak anak-anak tidak sekolah, sebuah hal
yang kontras kalau kita melongok ke gedung MPR, atau Kantor-kantor Instansi
Pemerintah, Disana Kita bisa menemukan Mobil Plat merah yang berupa Mobil
Mewah, Mereka cuma bisa bersilat lidah, semua pejabat sama dengan penjahat.
Saya mencoba mengajak seluruh sahabat untuk tidak bergaya hidup mewah,
karena hidup sedarhana lebih membawa kedamaian, dan kedamaian lebih membawa
kebahagian, Dalam hal ini juga saya mengingatkan kembali kepada semua
sahabat, agar dalam pemilihan-pemilihan umum kita harus memilih wakil kita
dengan tepat, Bukan karena dia populer atau terkenal, bukan karena seorang
artis, atau pilotikus yang mapan. dan jangan juga mau memilih karena di beri
uang ratusan ribu, atau baju. karena jangan lupa apa yang kita dapat pasti
ada ongkosnya, pasti ada udang di balik batu, pasti ada maksud jahat di
balik muka manis yang dicitraknya, pilih yang bisa membangun rakyat, pilih
yang mempunyai integritas, pilih yang mempunyai rekam jejak yang baik, kalau
anda tidak menemukan tidak memilih mungkin bisa menjadi alternatif, hal ini
bisa menjadi pelajaran kepada Para penjahat politik, bahwa rakyat tidak
bodoh, dan rakyat Indoesia tidak mau di bodohi, dan rakyat tidak mau memilih
para Koruptor.
http://erwin- arianto.blogspot .com/2008/ 08/gaya-hidup- mewah-penyebab- korupsi.html
--
Best Regard
Erwin Arianto,SE
エルイン アリアント (内部監査事務局)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
Tidak ada komentar
Posting Komentar